Sabtu, 20 April 2013

Polarisasi dan jenis-jenisnya

Mengapa Langit Berwarna Biru?


Polarisasi adalah suatu peristiwa perubahan arah getar gelombang pada cahaya yang acak menjadi satu arah getar; dari sumber lain mengatakan bahwa polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar dari gelombang. Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapt mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya merupakan gelombang transversal.

Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah getar. Suatu gelombang yang mempunya banyak arah getarnya disebut gelombang tak terpolarisasi. Sedangkan gelombang dengan hanya memiliki satu arah getarnya disebut gelomabng terpolarisasi.

Gejala polarisasi dapat kita lihat pada gelombang yang terjadi pada tali yang dilewatkan di celah. Apabila tali kita getarkan searah dengan celah, maka gelombang yang akan terjadi dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya, jika kita getakan tali tersebut dengan acar tegak lurus terhadap celah maka yang akan terjadi, gelombang yang tercipta tidak akan dapat melewati celah.

Setiap hari kita mendapatkan sinar matahari, sinar alami seperti ini termasuk sinar yang tak pterpolarisasi. Cahaya yang dapat mengalami polarisasi disebabkan oleh berbagai cara, antara lain : lewat peristiwa pemantulan dan pembiasan, bias kembar, absorbsi selektif, dan hambuaran.

1. Polarisasi Karena Pemantulan
    Peristiwa pemantulan oleh bidang batas dua medium mengakibatkan polarisasi. Jika cahaya tak terpolarisasi jatuh pada bidang batas antara 2 medium yang transparan seperti kaca ke udara atau udara ke kaca, berkas cahaya yang dipantulkan dan dibiaskan akan terpolarisasi sebagian. Lalu tingkat Polarisasi  tergantung pada sudut datang serta indeks bias medium dan ketika terbentuk sudut sedemikian tersebut sinar-sinar yang dihasilkan oleh pemantulan dan pembiasan akan saling tegak lurus, maka saat itulah cahaya terpolarisasi sempurna atau terjadi saat sinar pantul dan sinar bias membentuk sudut 90 derajat.

Misalkan  sinar datang dari cermin datar dengan sudut 57 derajat, maka sinar pantul merupakan sinar terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin.
Apabila cermin II diputar sehingga arah getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidaka akan ada caya yang akan dipantulkan oleh cermin II.
peristiwa yang terjadi ini merupakan peristiwa terjadinya polarisasi. Cermin I disebut Polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang awalnya termasuk sinar tak terpolarisasi menjadi sinar yang terpolarisasi. Sedangkan analisator akan menganalisi apakah sinar tersebut termasuk sinar terpolarisasi atau tidak.

2. Polarisasi karena Bias Kembar
    Polarisasi karena bas kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal klasit. cahaya yang lurus di sebut cahaya yang bias, yang memenuhi hukum snelius dan cahay ini tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi hukum snellius dan cahaya inilah yang disebut sebagi cahaya yang terpolarisasi.

3. Polarisasi  saja sehingga karena Absorbsi
    Selektif polaroid adlaah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya kan memiliki satu bidang getar sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi. Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena  absorbsi selektif. Poalroid banyak digunakan dlam kehidupan sehari-hari, antara lain pada kacamata dari sinar matahari (kaca mata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.

4. Polarisasi karena Hmaburan
    Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat mengalami terpolarisasi. Itulah sebabnya pada siang hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal ini disebabakn oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna lainnya.


Sumber:
http://vesainstwo1.blogspot.com/2009/08/polarisasi-oleh-pemantulan.html
http://www.g-excess.com/28934/pengertian-polarisasi-beserta-macam-macamnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar