Pernahkah kalian melihat air yang menggenang di jalan yang beraspal, saat matahari sedang terik-teriknya?
Jika belum, coba kalian keluar saat siang yang sedang teriknya atau saat matahari tepat di atas kepala kalian dan lihatlah ke arah jalan yang beraspal. Kalian akan melihat seolah-olah ada air yang menggenang di sana, padahal tidak terjadi hujan dan saat kalian mendekatinya, air tersebut akan hilang.
Apakah ini sebuah sulap?
atau sihir?
Jangan heran, hal tersebut dapat dijelaskan oleh ilmu fisika.
Kejadian tersebut biasa disebut dengan Fatamorgana.
Fatamorgana adalah sebutan kepada hal yang bersifat khayal yang tidak
mungkin dapat dicapai. Hal ini diambil dari gejala optis pada suatu
permukaan yang sangat panas yang tampak mengkilat seperti pemukaan air.
Hal inipun sudah menjadi bagian dari cerita-cerita petualangan di padang
pasir, yaitu dimana seseorang yang tersesat dan kepayahan, kelaparan
dan kehausan melihat di kejauhan ada genangan air.
Akan tetapi setelah didekati genangan air itu menghilang. Pada
cerita-cerita demikian itu dikesankan bahwa penglihatan orang itu
sebagai penglihatan khayal, atau halusinasi orang yang kepayahan. Akan
tetapi tidak demikian halnya. Kejadian-kejadian itu benar ada dan bisa
dialami oleh orang yang segar bugar. Kejadian itu adalah merupakan
gejala alam yang disebut mirage.
Fatamorgana adalah peristiwa mirage.
Mirage itu adalah suatu ilusi atau kekeliruan penglihatan, yaitu suatu
peristiwa yang kadang-kadang terlihat di gurun pasir atau di atas jalan
aspal yang rata atau trotoir, yang tampak seperti suatu genangan air
atau suatu cermin, sedangkan benda-benda yang jauh letaknya, misalnya
pepohonan, akan terlihat terbalik.Hal ini disebabkan pemantulan dan
pembiasan sinar cahaya oleh lapisan udara yang panas atau kerapatan
udara yang berbeda .
Fatamorgana adalah sebuah fenomena yang terjadi dimana tampak gambar
suatu objek yang sebenarnya tidak ada disitu, yang dihasilkan karena
adanya pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer. Pembiasan cahaya dapat
terjadi ketika cahaya bergerak melalui satu jenis material ke material
lainnya yang memiliki kerapatan yang berbeda. Sebagai contoh, cahaya
yang bergerak melalui udara kemudian masuk ke dalam air. Selain itu,
cahaya juga dapat dibiaskan saat melewati wilayah udara hangat ke
wilayah udara dingin atau sebaliknya, karena udara dingin memiliki
kerapatan yang lebih tinggi daripada udara hangat.
Azas utama yang bekerja dalam hal ini adalah suatu kenyataan bahwa
indeks bias udara bertambah bila kerapatan (massa jenis) udara bertambah
besar. Udara panas mempunyai kerapatan yang lebih rendah, dan dengan
demikian mempunyai inddeks refraksi yang lebih kecil daripada udara yang
lebih dingin.
Gambar Gb.2. di atas memperlihatkan pengaruh dari suhu udara yang tidak
seragam pada lintasan cahaya di udara.Sebagaimana diperlihatkan oleh
diagram itu, cahaya akan cenderung membelok ke udara yang lebih dingin.
Dalam kenyataannya pembelokan ini sering terjadi bila terdapat perbedaan
suhu yang relatif besar.
Mirage yang tampak pada Gb.3 adalah mirage yang paling umum terpantau
dan disebut inferior mirage (mrage bawah) karena mirage-nya itu tampak
di bawah benda yang sebenarnya.
Dalam peristiwa “genangan air” yang terlihat di atas jalan raya yang
panas, obyek yang sebenarnya adalah langit biru dan mirage-nya adalah
refleksi (bayangan) langit pada jalan raya Dapat juga terjadi, walaupun
jarang,.distribusi suhu pada atmosfir yang tidak biasa, yang disebut
pembalikan suhu. Dalam peristiwa ini, lapisanudara panas terjadi di atas
lapisan udara dingin, yang ada di atas permukaan air. Bila terdapat
derajat suhu yang cukup, maka mirage atas (superior mirage) akan
terjadi. Mirage yang demikian itu dapat dilihat pada gambar Gb.4
Jenis Fatamorgana
Ada dua jenis fatamorgana, yaitu fatamorgana inferior dan fatamorgana
superior. Fatamorgana inferior merupakan jenis dari fatamorgana yang
paling umum terjadi. Dalam sebuah fatamorgana inferior, sebuah objek
tampak hadir seolah-olah baik objek sebenarnya maupun refleksinya berada
di dalam genangan air. Hal ini dapat terjadi karena ketika tanah sangat
panas, panas akan diradiasikan keluar dari dalam tanah dan
menghangatkan udara yang berada tepat di atasnya. Ketika cahaya melewati
udara dingin di atas dan masuk ke dalam udara yang lebih hangat di
bawahnya, cahaya tersebut akan dibelokkan.
Otak kita memiliki persepsi bahwa cahaya selalu bergerak dalam garis
lurus. Jadi otak kita tidak melihat gambar fatamorgana sebagai cahaya
yang dibelokkan dari langit. Sebaliknya, otak kita berpikir cahaya pasti
berasal dari sesuatu yang berada di atas tanah. Fatamorgana terlihat
seperti sebuah benda yang tercermin dalam air karena cahaya yang
biasanya bergerak ke tanah, dibelokkan dan bergerak ke mata anda,
menciptakan citra ganda. Fatamorgana Inferior biasanya terlihat di jalan
beraspal selama hari-hari yang panas dan cerah, dan sering terlihat
seperti genangan air di permukaan jalan tersebut.
Sedangkan fatamorgana superior biasanya muncul di atas cakrawala, karena
udara dingin terletak di bawah udara hangat. Biasanya muncul di atas es
atau air yang sangat dingin. Dalam jenis fatamorgana ini, objek tampak
jauh lebih tinggi daripada posisi aslinya. Contoh dari jenis fatamorgana
ini adalah gambaran pulau melayang yang biasa dilihat oleh para pelaut.
Fatamorgana superior paling sering terlihat di daerah kutub karena
disana terdapat sejumlah besar es dan air yang sangat dingin. Kita juga
sering dapat mengamati fatamorgana jenis ini saat matahari sedang
terbenam di cakrawala, dimana matahari muncul di atas posisi yang
sebenarnya dan bahkan kadang-kadang berada dalam posisi terbalik.
Mengapa Fatamorgana Hanya Terlihat dari Kejauhan?
Fatamorgana terlihat pada jarak yang jauh karena bumi itu bulat. Jika
bumi datar, cahaya yang dibelokkan akan mencapai tanah sangat dekat
dengan tempat di mana cahaya tidak dibelokkan, dan fatamorgana akan bisa
dilihat pada jarak yang sangat dekat. Contoh yang menarik dari ini
terjadi pada tahun 1596, ketika sebuah kapal mencari sebuah kapal yang
terperangkap di es jauh di utara Samudra Atlantik dan kru harus tinggal
di sana sepanjang musim dingin. Karena cahaya matahari dibiaskan dalam
kurva mengikuti kelengkungan Bumi, para kru sudah dapat melihat cahaya
matahari dua minggu sebelum akhir sebenarnya dari malam di musim dingin
yang sangat panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar