Pernahkah anda mengamati benda-benda
kecil dengan kaca pembesar? Kaca pembesar tersebut dikenal dengan nama
lup. (Loupe = kaca pembesar = magniflying glass). Lup banyak digunaka
oleh tukang reparasi jam/arloji, pedagang intan, bahkan para ahli
tekstil. Lup berupa sebuah lensa postif yang digunakan untuk melihat
benda kecil supaya dapat terlihat lebih besar dan lebih jelas. Karenanya
benda atau objek diletakkan di antaranya lensa dan fokusnya. Karena
penglihatan mata terhalang oleh lup, maka yang terlihat oleh mata
sebenarnya adalah bayangan maya dari benda.
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak
bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa
cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan
sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Daftar Pustaka
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/23/alat-alat-optik-dan-cara-kerjanya/
http://aktifisika.wordpress.com/2009/01/30/alat-optik/
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi
maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar
mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada
di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi
maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak
cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk
mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan
lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik
fokus lensa (s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Daftar Pustaka
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/23/alat-alat-optik-dan-cara-kerjanya/
http://aktifisika.wordpress.com/2009/01/30/alat-optik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar